Miris, Katanya Lahan Perusahaan, Nasib Pedagang Ini Tergantung Pemko Batam
Topiktoday, Batam - Kendati para pedagang yang mengadu nasib berjualan untuk menyambung hidup selalu di usik oleh pihak ketiga yang mengaku pemilik lahan dari salah satu perusahaan di Batam.
Ungkapan dan jeritaan hati tersebut datang dari beberapa pedagang yang menghuni di pinggiran jalan itu, tepat nya di depan ruko bangunan Paragon Hill, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota kepada wartawan ini, Kamis (15/09/2022).
Terlihat dari penjelasan mereka tak bisa dipungkiri, raut wajah terkesan seakan meminta kepada instansi terkait (Pemko Batam), agar memberikan perhatian terkait nasib mereka.
"Kami hanya berjualan untuk menyambung hidup, bukan kami mencari kaya. Saya meminta kepada pemerintah agar dapat memperhatikan kami disini, " ucap Rusman salah satu pedagang disana.
Dari pengakuan nya, Ia sudah 8 bulan berjualan. Semenjak 2 tahun kebelakangan ini, dihempas covid -19 menyerang, dirinya tak dapat melakukan kegiatan. dengan kondisi susah nya mencari pekerjaan, Rusman akhirnya memilih untuk berjualan.
"Untuk berjualan disini, kami tahu ini tanah pemerintah.Tapi kami anehnya, yang sebelum nya ada datang kesini ,mengaku perwakilan dari perusahaan mengklaim bahwa tanah sepanjang kurang lebih 200 meter di pinggir jalan ini milik mereka, " terang nya.
Apapun cerita nya, kata dia. kalau pemerintah ingin mengambil alih fungsi untuk memperluas program jalan. Ia dan pedagang lain nya siap dan iklas rela untuk beranjak dari tempat tersebut tanpa ada paksaan.
"Pemerintah Okelah lah Bang, kalau ingin jalan ini di perlebar, karena jelas mereka yang punya. Tapi kalau ada pengusaha lain, masuk secara tidak sopan, apalagi mengaku lahan milik mereka, yaa haruslah mereka mengambil langkah bijak. duduklah baik - baik kepada kami, jangan main menggruduk saja, " pintahnya.
Rusman berharap kepada pemerintah, agar apa ucapan yang disampaikan nya itu, pemerintah dapat mendengarkan dan melihat kondisi mereka sekarang.
Tak hanya dia, Eli pedagang lain nya pun ikut berpendapat yang sama. ibu paruh baya ini sempat juga mendapat perlakuan kasar dari pihak perusahaan.
"Benar, ada datang seseorang menggali lubang di depan warung kita. Dia bilang ini lahan kami. Sepanjang jalan ini mereka gali, rencana nya mereka akan memagar lokasi ini, " gerutu si Ibu.
"Pihak perusahaan yang datang pun juga mengucapkan dengan nada kasar dan bicara tidak sopan.sama suami saya mereka berdebat mulut, " sambung nya.
Ia mengakui, perwakilan perusahaan tersebut sebelumnya sudah memberikan himbauan kepada para pedagang. Namun, ia tidak mengetahui persis surat apa yang di beri perusahaan kepada nya apalagi untuk membaca isi surat tersebut.
"Ada sihhh,, sebelum mereka gali lobang itu. Mereka pernah datang bawak surat kepada kami. Tapi saya tak tau... Apalagi untuk membacanya. saya hanya meminta agar jangan dulu melakukan pemagaran, "sebut nya.
Bukan pedagang makanan saja yang merasakan akan penggusuran itu. di ujung jalan terlihat (Kalip) , seorang pengusaha palet dan Drum bekas juga demikian.
Kalip mengatakan bahwa ia menguasai lahan itu terhitung sudah 14 tahun lamanya, mulai dari 2008.lahan itu sempat digunakan nya menjadi taman.
"Awal nya ada perwakilan perusahaan datang , tapi waktu itu saya tidak ada. Mereka menemui tetangga saya. Tak lama, seminggu kemudian lagi mereka ketemu dengan saya.mereka kata harus mengosongkan lahan,mau dipakai mereka, " terang nya.
Ia pernah mau mengurus perpanjangan surat taman itu. Tapi pihak BP Batam tidak mengijinkan lahan itu akan surat yang di pegang nya dengan alasan lahan tersebut terkena Row jalan.
"Pernah saya mau perpanjang surat taman ke BP Batam. mereka tidak kasih. Tapi kalau perusahan mereka kasih. Aneh kita masyarakat dibuat begini. Kalau pemerintah melalui perusahan mau lakukan penggusuran, sebelum nya kami siapkan terlebih dahulu lahan yang mau kami pakai. Agar kami bisa menyambung hidup, "cetus nya.
Berita ini sampai ke meja redaksi, pihak pemerintah dan perusahaan belum dapat di konfirmasi. ------bersambung-------
Tidak ada komentar